Rabu, 06 November 2013

Nyeri Punggung

Sebagian besar nyeri punggung disebabkan oleh gangguan pada tulang belakang, otot, ligamen, pangkal saraf, atau diskus intervertebralis. Biasanya tidak ditemukan penyebab spesifik untuk terjadinya nyeri punggung bawah. Apapun penyebabnya, banyak faktor yang dapat memperburuk terjadinya nyeri punggung, seperti kelelahan, kegemukan, dan kurang olahraga. Selain itu, setiap gangguan pada tulang belakang yang menimbulkan nyeri dapat menyebabkan spasme otot-otot disekitarnya. Spasme ini memperberat nyeri yang timbul. Selain itu faktor stress juga dapat memperberat nyeri, meskipun mekanismenya belum jelas. Terkadang, nyeri punggung berkaitan dengan gangguan di luar tulang belakang, misalnya ginjal, saluran kemih, saluran pencernaan, dan pembuluh darah. Penyebab tersering timbulnya nyeri punggung bawah : Keseleo atau terkilir, misalnya akibat mengangkat sesuatu, olahraga, atau pergerakan yang tiba-tiba, misalnya saat jatuh atau kecelakaan. Punggung bagian bawah lebih sering cedera jika kondisi fisik seseorang kurang baik dan otot-otot yang menunjang lemah. Postur tubuh yang tidak baik, mengangkat sesuatu dengan cara yang salah, berat badan berlebih, dan kelelahan juga ikut berperan. Osteoarthritis (arthritis degeneratif) menyebabkan gangguan pada tulang rawan yang melindungi tulang belakang (vertebra). Gangguan ini diperkirakan disebabkan oleh penggunaan dan robekan sendi yang lama. Seseorang yang berulang kali memberi tekanan pada sendi lebih rentan untuk terkena osteoarthritis. Diskus yang terletak di antara tulang belakang akan rusak, menyempit, dan dapat menekan pangkal saraf tulang belakang. Adanya penonjolan tulang yang tidak rata (spur) dapat terbentuk pada tulang belakang dan menekan pangkal saraf. Semua gangguan ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah dan juga kekakuan. Fraktur kompresi. Fraktur (patah tulang) ini terjadi ketika densitas tulang menurun karena osteoporosis, yang biasanya terjadi dengan bertambahnya usia. Tulang belakang rentan terhadap efek dari osteoporosis, yaitu timbulnya fraktur kompresi (yang biasanya menyebabkan nyeri punggung hebat yang tiba-tiba) dapat diikuti oleh penekanan pangkal saraf. Namun kebanyakan fraktur akibat osteoporosis terjadi pada punggung bagian atas dan tengah, dan menimbulkan nyeri pada punggung atas dan tengah, ketimbang nyeri pada punggung bawah. Robekan atau herniasi diskus, dapat menyebabkan nyeri punggung bawah. Diskus intervertebra, yang terletak di antara ruas-ruas tulang punggung, memiliki lapisan luar yang keras dan bagian dalam yang lunak seperti jelly. Jika diskus ini tiba-tiba tertekan oleh ruas tulang punggung di atas dan dibawahnya (misalnya saat mengangkat benda berat), maka lapisan luar diskus dapat robek dan menimbulkan nyeri. Bagian dalam diskus dapat tertekan dan menonjol keluar melalui robekan yang ada (herniasi). Penonjolan ini dapat menekan, mengiritasi, dan bahkan merusak pangkal saraf tulang belakang di dekatnya, dan menyebabkan nyeri yang lebih hebat. Robekan atau herniasi diskus juga seringkali merupakan penyebab nyeri sciatica. Stenosis tulang pinggang, merupakan penyempitan rongga di bagian tengah tulang punggung (kanalis spinalis) yang berisi chorda spinalis, yang terletak pada punggung bagian bawah. Gangguan ini seringkali merupakan penyebab nyeri punggung bawah pada orang tua. Stenosis tulang pinggang juga terjadi pada orang setengah baya yang lahir dengan kanalis spinalis yang sempit. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, spondylolisthesis, ankylosing spondylitis, dan penyakit Paget pada tulang. Spondylolisthesis, merupakan pergeseran sebagian tulang belakang pada punggung bagian bawah. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki kelainan tulang sejak lahir (spondylolysis) yang meneyebabkan lemahnya bagian dari tulang belakang. Biasanya saat remaja atau dewasa muda (biasanya pada atlet), sebuah cedera ringan menyebabkan fraktur pada bagian dari tulang belakang. Tulang belakang kemudian mengalami pergeseran. Jika pergeseran yang terjadi cukup besar, maka dapat timbul rasa nyeri. Spondylolisthesis juga dapat terjadi pada orang tua. Orang-orang dengan sponlylolisthesis berisiko untuk terjadinya stenosis tulang pinggang. Fibromyalgia, merupakan penyebab yang sering untuk terjadinya nyeri pada tubuh, terkadang termasuk juga nyeri punggung bagian bawah. Gangguan ini menyebabkan nyeri kronis yang luas pada otot-otot dan juga jaringan lunak lainnya diluar punggung bagian bawah. GEJALA Nyeri punggung bawah dapat bersifat sementara atau menetap, lokal atau menjalar, dapat juga terasa sebagai nyeri yang dangkal atau dalam, tumpul atau tajam, tergantung dari penyebab dan jenis nyeri. Terdapat berbagai jenis nyeri punggung : Nyeri Lokal, terjadi pada area tertentu di punggung bagian bawah, Nyeri jenis ini paling sering terjadi. Penyebabnya biasanya karena terkilir atau keseleo atau cedera lainya. Nyeri biasanya menetap, atau terkadang hilang timbul. Nyeri lokal dapat bertambah atau berkurang dengan perubahan posisi. Punggung bawah dapat sakit jika dipegang. Dapat terjadi spasme otot. Nyeri yang menjalar. Nyeri ini bersifat tumpul dan terasa menjalar dari punggung bawah ke tungkai. Nyeri dapat diikuti dengan rasa nyeri yang tajam, biasanya mengenai hanya satu sisi tungkai daripada seluruh tungkai. Nyeri dapat terasa sampai ke kaki atau hanya sampai ke lutut. Nyeri yang menjalar biasanya menandakan adanya penekanan pada pangkal saraf, misalnya karena herniasi diskus, osteoarthritis, atau stenosis tulang belakang. Batuk, bersin, mengedan, atau membungkuk sambil menjaga kaki tetap lurus dapat memicu munculnya nyeri. Jika terdapat penekanan berat pada pangkal saraf, atau jika chorda spinalis juga tertekan, maka akan timbul rasa seperti ditusuk-tusuk jarum, atau bahkan mati rasa dan hilangnya fungsi pengendalian berkemih dan pencernaan (inkontinensia). Referred Pain. Nyeri yang dirasakan pada lokasi yang berbeda dari lokasi penyebab nyeri sebenarnya. Misalnya, pada orang-orang yang mengalami serangan jantung, nyeri dirasakan pada lengan kirinya. Nyeri jenis ini pada punggung bawah cenderung bersifat sakit dan dalam, dan sulit untuk menunjuk lokasi tepat nyerinya. Pergerakan tidak akan memperberat nyeri. DIAGNOSA Gejala-gejala, riwayat medis, dan hasil pemeriksaan fisik dapat memperkirakan penyebab nyeri punggung bawah. Pada pemeriksaan fisik, penderita dapat diminta untuk bergerak dengan cara tertentu untuk memastikan jenis nyeri. Misalnya, seseorang akan diminta untuk berbaring kemudian mengangkat kaki tanpa menekuk lutut. Biasanya, tidak ada pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan jika penyebab nyeri tersebut adalah ketegangan otot atau keseleo. Jika diduga disebabkan oleh penyebab yang lain, maka seringkali perlu dilakukan pemeriksaan tambahan lainnya. Pemeriksaan rontgen tulang belakang dapat membantu untuk mendeteksi adanya perubahan degeneratif yang disebabkan oleh osteoarthritis, fraktur kompresi pada osteoporosis, dan gangguan kelengkungan tulang belakang, misalnya scoliosis. Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) dapat memastikan diagnosa pada herniasi diskus, stenosis tulang belakang, atau kanker. Pada kasus yang jarang, misalnya jika hasil MRI kurang jelas, dapat dilakukan CT myelografi. Terkadang elektromyografi diperlukan untuk memastikan lokasi kerusakan saraf.

0 komentar:

Posting Komentar