Rabu, 13 Juni 2012

KENCING BERDIRI BISA BIKIN LEMAH SYAHWAT

Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu tanpa mengira keburukannya dari sisi agama. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri. Kebiasaan orang kencing berdiri dapat membuat lemah syahwat, karena sisa-sisa air dalam pundi-pundi yang tidak habis keluar akan menjadikan kelenjar-kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan kepada zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir sampai habis. Ketika duduk bertinggung di atas satu kaki sedang kaki satunya maju ke depan maka akan memudahkan kita untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem.Dengan cara seperti itu, air kencing akan habis dan otot-otot sekitar zakar dapat terpelihara. Rasakanlah, ketika buang air dengan kencing berdiri ada rasa tak puas, karena masih ada sisa air seni dalam kantong dan telur zakar di bawah batang kemaluan. Hal itnilah yang menjadi salah satu penyebab kencing Batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni, telur zakar, penyebabnya adalah sisa-sisa air kencing yang tak habis terpancar. Endapan-endapan yang tersisa akhirnya mengeras seperti batu karang. Jika anda coba teliti sisa air kencing yang tidak dibersihkan pada kamar mandi, anda bayangkan betapa keras keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan anda ?? Demikian hikmahnya kenapa Rasulullah Saw. melarang kita kencing berdiri. Dan dari segi budaya kencing berdiri lebih buruk daripada binatang. Binatang (kuda, kambing dsb) taka da akal sehingga langsung ambil posisi yang ada trus kencing. Kita manusia ada akal masa kaya kuda sih ! HIDUPKAN SUNNAH NABI DENGAN NIAT UNTUK DAPATKAN RIDHONYA ALLAH SWT, KESEHATAN YANG DIDAPAT KARENA TELAH HIDUPKAN SUNNAH NABI HANYALAH BONUS……….. DI BALIK SUNNAH NABI ADA KEJAYAAN !!!!

0 komentar:

Posting Komentar